Kamis, 17 Juni 2010

Sepak Bola Haram, Penonton Piala Dunia Ditembak Ekstrimis Islam di Somalia


Sepakbola Haram, Penonton Piala Dunia Ditembak Ekstrimis Islam di 
Somalia
Aer Terkini – PEMERINTAH SOMALIA mengutuk pembunuhan yang dilakukan oleh ekstrimis Islam terhadap warga Somalia yang sedang menyaksikan pertandingan sepak bola Piala Dunia. “Rakyat Somalia, seperti warga Afrika lainnya, ingin menyaksikan kejuaran tanpa rasa takut kehilangan nyawa,” kata Menteri Penerangan Somalia.


“Pembunuhan tersebut dilakukan oleh al-Shabab dan Hisbul Islam secara brutal dan tidak menghormati budaya serta nilai-nila Somalia.”

Sejumlah pria bersenjata diyakini dari gerakan Islam menembak mati dua orang dan menahan 10 lainnya yang sedang menyaksikan kejuaraan Piala Dunia, Sabtu malam. Demikian keterangan saksi mata. Insiden tersebut terjadi di Suqa Holaha, sebelah timur laut Mogadishu, tambahnya.

Menurut salah seorang anggota gerakan Islam, menyaksikan Piala Dunia adalah antiIslam.
Seorang saksi mata, Aisha Abdi, mengatakan sejumlah militan menyerbu ke dalam rumah dan menembaki penonton Piala Dunia, membunuh dua orang, selanjutnya meninggalkan tubuh korban begitu saja. Mereka membawa lainnya pergi, kata Abdi.

Abdi menuduh pelakunya dari kelompok Islam al-Shabab, namun dari kelompok tersebut tak ada yang mengaku bertanggung jawab, termasuk kelompok Hizbul Islam.
“Sepak bola adalah warisan budaya orang-orang kafir dan kami tidak bisa menerima orang menyaksikannya. Kami secara langsung sudah mengingatkan masyarakat yang menyaksikan pertandingan itu,” kata Sheikh Mohamed Abdi Aros, juru bicara Hizbul Islam.

Hizbul Islam melaporkan telah menahan sedikitinya 30 fans Piala Dunia di Afgoye, kawasan pertanian berjarak 30 kilometer selatan Mogadishu. Warga setempat mengatakan, kaum militan masuk ke rumah-rumah di Afgoye, tempat masyarakat nonton pertandingan.

“Saya bersama teman-teman sedang menyaksikan pertandingan Argentina melawan Nigeria di rumah saya ketika mendengar mereka menembakkan senjata api,” kata warga Afgoye, Ibrahim Ade.
“Kami mematikan televisi dan keluar melihat sedikitinya 30 orang digelandang oleh milisi Hizbul Islam karena menyaksikan pertandingan Piala Dunia.” Dia katakan, sangat beresiko menyaksikan televisi di kawasan yang dikuasai mereka.

“Jelaslah, kelompok-kelompok Islam dapat melarang apa saja yang mereka inginkan,” ujar Abdi Ismail, penggemar bola yang kabur ke Mogadishu, kota  di bawah kontrol pemerintah. Tetapi banyak larangan yang tidak berdasarkan ajaran Islam, seperti misalnya tidak adanya ayat-ayat yang menyebutkan pelarangan menyaksikan olah raga.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar