Selasa, 13 Juli 2010

Apakah Anda Tertarik untuk Memahami Pemikiran Plato? Baca ini.


plato1 245x300 Apakah Anda Tertarik untuk Memahami Pemikiran 
Plato? Coba Baca ini.
Plato lahir di Athena pada tahun 428/27 SM. Ia berasal dari keluarga yang terpandang di Athena, dari kalangan politisi. Ayahnya, Ariston, mengikuti silsilah raja-raja terdahulu Athena. Ibunya, Perictione, adalah saudara perempuan Charmides yang adalah paman Critias. Charmides dan Critias adalah pemimpin Oligarki yang membawa Athena pada kejatuhan dalam perang Peloponnesian. Pada masa kanak-kanak Plato, ayahnya meninggal dan ibunya menikah lagi dengan Pyrilampes, seorang politikus.



Di dalam atmosfer keluarga yang seperti itu, maka Plato banyak belajar tentang kehidupan publik dan mengembangkan rasa tanggungjawab dalam pelayanan politis. Awalnya ia juga berniat untuk menjadi seorang politikus. Plato menaruh perhatian pada demokrasi. ia melihat bahwa demokrasi telah menghasilkan pemimpin-pemimpin besar. Namun semenjak kematian Sokrates, minatnya untuk menjdi seorang politikus pudar. Ia merasa bahwa iklim politik tidak beres. Dan ia yakin bahwa satu-satunya pemecahan masalah tersebut adalah memepercayakan kuasa Negara kepada filsuf-filsuf yang sejati.

Sekitar tahun 387 SM, ketika ia berumur sekitar 40 tahun, setelah menulis sebagian besar karya filosofisnya yang berbentuk dialog, Pilato mendirikan Akademi di Atena. Akademi ini rasanya merupakan universitas pertama dalam sejarah Eropa Barat. Dan selama 20 tahun, Plato memimpin akademi tersebut. Plato meninggal pada tahun 348/347 SM dalam usia 80 tahun.

KARYA DAN PEMIKIRAN FILOSOFISNYA
Karya-karya Plato
Semua karya yang ditulis Plato berbentuk dialog. Dengan bentuk dialog ini, Plato mengekspresikan pikiran-pikirannya. Karya-karya Plato itu antara lain:
Apologia, Krition, Eutyphron, Kharmides, Lysis, Hippias , Menon, Gorgias, Protagoras, Euthydemos, Kratylos, Phaidon, Symposion, Politeia, Phaidros, Parmenides, Theaitetos, Sophistes, Politikos, Philebos, Timaios, Kritias, Nomoi. 

Beberapa Pemikiran Filosofisnya
Ajaran tentang Idea.
Dari usaha Sokrates untuk menemukan essensi dari berbagai keutamaan yang dimiliki dan dilakukan oleh manusia, Plato memikirkan bahwa essensi itu mempunyai realitasnya sendiri, terlepas dari segala perbuatan konkrit. Dan itu disebutnya Idea. Apa yang dimaksud Plato dengan Idea? Idea adalah essensi imaterial atau model imaterial yang darinya  realitas material sebagai copynya, dapat kita lihat. Contohnya: gambar segitiga yang dapat  dilihat dan diukur dalam berbagai ukuran adalah copyan dari idea segitiga. Demikian juga dengan apa yang dapat dilihat sebagai “yang baik”, “yang indah” merupakan copyan dari idea baik, idea indah. Idea, dengan demikian bersifat obyektif, ada pada dirinya sendiri, tunggal dan kekal. Dari ajaran tentang Idea ini tema-tema filosofis Plato mengalir.

Dua Dunia
Menurut Plato, realitas seluruhnya terdiri dari dua “dunia”. “Dunia” benda-benda jasmani yang dapat ditangkap panca indera dan “dunia” Idea. Dunia benda-benda serba jamak, berubah dan tidak sempurna. Sedangkan dunia ideal itu kekal, tunggal (“yang baik” itu hanya ada satu, “yang indah” itu hanya ada satu), sempurna dan tidak berubah. Lalu bagaimana hubungan antar kedua “dunia” ini? Dunia idea mendasari dan menyebabkan benda-benda jasmani. Ada tiga cara Plato menjelaskan hubungan “kedua dunia” ini, yakni: Idea hadir dalam benda-benda jasmani, Benda-benda jasmani mengambil bagian dalam Idea (metexis), Idea merupakan model bagi benda-benda jasmani (paradeigma).
Ajaran tentang Manusia: tubuh dan jiwa

Filsafat Plato tentang manusia biasanya dinamakan “dualisme”. Maksudnya bahwa Plato tidak menerangkan manusia sebagai kesatuan yang utuh, tetapi memandang manusia sebagai “dualitas”. Menurut Plato, manusia terdiri dari tubuh dan jiwa. Jiwalah yang utama dan penting. Jiwa merupakan sesuatu yang kekal, berasal dari “dunia” idea. Sedangkan tubuh dipandang sebagai penjara bagi jiwa. Ada tiga bagian ( baca: fungsi) dari jiwa, yakni: bagian rasional, kehendak dan keinginan. Masing-masing bagian mempunyai keutamaan tertentu. Bagian keinginan mempunyai keutamaan pengendalian diri, bagian kehendak mempunyai keutamaan keberanian, dan bagian rasional mempunyai keutamaan kebijasanaan. Dan ada satu keutamaan lain lagi yang fungsinya menjamin keseimbangan ketiga bagian jiwa, yakni keadilan.
Ajaran tentang Moral
Sama seperti Sokrates, Bagi Plato tujuan hidup manusia adalah eudaimonia, “well-being”, hidup yang baik. Pertanyaan mendasarnya adalah apakah hidup yang baik itu? Sementara orang menjawab hidup dalam kesenangan, Plato menekankan Virtue (keutamaan). Ia mau menunjukkan bahwa virtue bukanlah sekedar materi kebiasaan, tetapi lebih sebagai kodrat jiwa. Di atas telah disebutkan bahwa menurut Plato, pada manusia, jiwalah yang lebih utama daripada tubuh. Dan jiwa mempunyai tiga bagian. Dan masing-masing bagian jiwa mempunyai satu keutamaan sebagai kepenuhan fungsinya.  Maka kalau orang hendak mencapai tujuan hidupnya, yakni eudaimonia, “well being”, hidup yang baik, ia harus mencapai keutamaan-keutamaan yang merupakan kodrat jiwanya. Dengan kata lain, kalau orang ingin mencapai hidup yang baik, ia harus bijaksana, berani, mempunyai pengendalian diri dan adil. Ibaratnya, sebuah pisau disebut sebagi pisau yang baik kalau dapat memenuhi fungsinya sebagai pisau, yakni dapat memotong secara efektif.

Tetapi, menurut Plato, hidup yang baik itu bisa dicapai kalau manusia tinggal dalam polis, Negara.
Ajaran tentang Negara
Plato berpendapat bahwa teori politik sangat erat dengan filsafat moral. Plato menyadari bahwa negara sebagai “Man Writ Large”. Artinya, bahwa negara berkembang dari kodrat individu, individu secara  logis adalah awal dari sebuah Negara. Negara adalah intitusi alamiah karena mencerminkan struktur kodrat manusia.

Asal-usul Negara adalah cerminan dari kebutuhan ekonomi manusia karena Negara ada karena setiap individu tidak dapat mencukupi sendiri kebutuhan hidupnya. Semua orang mempunyai banyak kebutuhan (makanan, pakaian, rumah, pendidikan, kesehatan, dll), dan untuk memenuhi banyak kebutuhan itu diperlukan banyak skill, dan tak seorang pun mempunyai semua skill yang diperlukan untuk memenuhi banyaknya kebutuhan tersebut. Maka, harus ada pembagian kerja. Dari ide pembagian kerja ini, kemudian ada pembagian golongan dalam sebuah polis. Tiga golongan itu adalah: para penjaga, prajurit dan para pekerja yang menanggung kebutuhan ekonomi polis. Masing-masing mempunyai fungsi untuk bersama-sama membangun sebuah polis yang kuat. Para penjaga berfungsi sebagai pemimin polis, pembuat aturan yang baik. Para prajurit berfungsi sebagai penjaga keamanan, menjamin ketaatan warga kepada aturan dan pemimpin polis. Sedangkan fungsi para pekerja adalah  memenuhi kebutuhan ekonomi polis serta taat kepada aturan dan pemimpin polis.

Tiga golongan yang ada dalam polis ini adalah cerminan dari tiga bagian jiwa manusia.  Masing-masing mempunyai keutamaan yang identik supaya dapat mencapai tujuannya: hidup yang baik, negara yang baik. Karena keadilan adalah keutamaan umum moral manusia, maka keadilan adalah karakter dari negara yang baik.


CATATAN AKHIR
Banyak pemikiran filosofis Plato yang masih relevan di zaman sekarang. Pandangan tentang manusia dan dunia, moral dan keutamaan hidup, politik dan negara. Persoalannya adalah bagaimana pandangan-pandangan mendasar yang relevan itu terwujud kehidupan aktual sekarang ini? Adalah tugas kita bersama!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar