Kamis, 15 Juli 2010

Ilmuwan Kembangkan Teknologi Pendeteksi Kebohongan


Ilmuwan Kembangkan Teknologi Pendeteksi Kebohongan
Aer Terkini – BANYAK ORANG mengatakan bahwa untuk melihat kebohongan seseorang dapat dilihat dengan sorot matanya. Berdasarkan hal tersebut, para ilmuwan saat ini sedang mengembangkan sebuah teknologi pendeteksi kebohongan yang bisa meritahukan apakah seseorang berkata jujur atau tidak dengan melihat gerakan kedua mata mereka.

Para peneliti menggunakan teknologi pendeteksi gerakan-mata untuk merintis satu alternatif menjanjikan bagi polygraph tradisional mendeteksi kebohongan.

Menggunakan gerakan mata untuk mendeteksi kebohongan, bekerja dengan cara berbeda dibandingkan dengan pengujian polygraph konvensional. Alih-alih mengukur reaksi emosional seseorang untuk berbohong, teknologi pendeteksi gerakan-mata mengukur reaksi kognitif seseorang.

Untuk melakukannya, peneliti mencatat angka pengukuran sementara subjek dengan menjawab serangkaian pertanyaan yang jawabannya benar atau salah pada komputer. Pengukuran meliputi pelebaran pupil, waktu respon, membaca dan waktu membaca ulang, serta kesalahan.
Para peneliti begitu yakin bahwa melakukan kebohongan diperlukan usaha lebih daripada mengatakan kebenaran, jadi mereka mencari indikasi bahwa subjek sedang bekerja keras.
Misalnya, seseorang yang tidak jujur akan melebarkan pupil dan memakan waktu lama untuk membaca dan menjawab pertanyaan.

Reaksi-reaksi tersebut sering terjadi dan memerlukan pengukuran canggih dan pemodelan statistik untuk menentukan signifikansinya.
Selain mengukur berbagai jenis respon, metode pelacakan-mata untuk mendeteksi kebohongan memiliki beberapa manfaat lain selain polygraph.

“Metode pelacakan mata untuk mendeteksi kebohongan memiliki potensi besar,” kata Gerald Sanders, salah seorang dari pemodal ventura yang mempunyai lisensi teknologi dari University of Utah.
“Ini masalah keamanan nasional bahwa lembaga-lembaga pemerintah kita memiliki metode terbaik dan paling canggih untuk mendeteksi kebenaran dari fiksi, dan kami percaya kita perlu lisensi untuk menangani penelitian khusus yang dilakukan di Universitas Utah.”

Pelacakan gerakan mata untuk mendeteksi kebohongan menjadi mungkin dalam beberapa tahun terakhir karena peningkatan substansial dalam teknologi. Para peneliti Utah mengatakan bahwa mereka adalah yang pertama untuk mengembangkan dan mengevaluasi perangkat lunak dan metode untuk menerapkan tes ini secara efektif.

Pelacakan-mata menjanjikan penghematan biaya yang substansial, membutuhkan seperlima dari waktu yang dibutuhkan untuk menguji, dan tersedia dalam berbagai bahasa.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar