Kamis, 08 Juli 2010

Ilmuwan Temukan Spesies Aneh di Dasar Samudera Atlantik


Ilmuwan Temukan Spesies Aneh di Dasar Samudera Atlantik
Aer Terkini – SEJUMLAH ILMUWAN telah menemukan spesies dengan bentuk dan warna yang aneh di kedalaman tersembunyi di Samudra Atlantik. Hasil studi terbaru itu telah mengubah pemikiran para ilmuwan selama ini tentang kehidupan yang ada di laut. Dengan menggunakan teknologi menyelam, para ilmuwan yang merupakan tim peneliti internasional MAR-ECO, begitu yakin bahwa mereka telah berhasil menemukan lebih dari 10 spesies laut dengan jenis terbaru. Dan mereka mengganggap bahwa sekelompok makhluk aneh tersebut memiliki hubungan dekat dengan evolusi yang hilang antara binatang backboned dan invertebrata.



Rincian perjalanan tersebut diungkapkan oleh para ilmuwan dari University of Aberdeen, Inggris, yang memimpin kontribusi untuk proyek eksplorasi kehidupan laut di sepanjang pegunungan Mid-Atlantic antara Islandia dan Azores.

Didukung kendaraan yang dapat menyelam kedalaman yang dioperasikan dari jarak jauh (ROV) untuk mencapai kedalaman antara 700m dan 3600m, studi tersebut memfokuskan pada wilayah di bawah air dingin utara Sungai Teluk dan perairan hangat di selatan.

Menurut Profesor Monty Priede, direktur dari University of Aberdeen’s Oceanlab, “Ekspedisi ini telah merevolusi pemikiran kita tentang kehidupan laut bagian dalam di Samudra Atlantik. Hal ini menunjukkan bahwa kita tidak dapat hanya mempelajari apa yang hidup di sekitar tepi laut dan mengabaikan rahasia besar hewan yang hidup di lereng dan di lembah tengah laut,” katanya seperti dilansir dari laman Daily Mail, Selasa (06/07/2010).

“Menggunakan teknologi baru dan navigasi yang tepat, kita dapat mengakses wilayah tersebut dan menemukan hal yang kita tidak curigai.”
Para ilmuwan mengatakan mereka terkejut melihat betapa hewan-hewan tersebut berbeda seperti yang ada di kedua sisi punggung bukit. Di dataran utara-barat yang mereka temui adalah cacing acorn enteropneust, yang hanya sebagai contoh spesies yang berasal dari Samudra Pasifik.

Prof Priede juga menambahkan, “Cacing ini adalah anggota dari sebuah kelompok kecil yang dikenal dekat dengan hewan missing link dalam evolusi antara hewan backboned dan invertebrata.
“Mereka tidak memiliki mata, tidak memiliki organ akal yang jelas atau otak, tetapi ada ujung kepala, ujung ekor dan tubuhnya primitif yang tidak dapat dipungkiri merupakan ciri kerangka hewan backboned.”
“Akhir dari ekspedisi itu ditemukan tiga spesies yang masing-masing memilki warna yang berbeda – pink, ungu dan putih – dan bentuk yang jeles-jelas sangat berbeda. ”

Pelayaran ini dilakukan sebagai bagian dari program Sensus Kehidupan Laut dan bagian terakhir dari rangkaian perjalanan terakhir empat tahunan yang dilakukan sejak tahun 2007.
Ben Wigham dari Newcastle University, yang juga mengambil bagian dalam proyek ini, berkata, “Kami lebih tertarik pada bagaimana binatang ini mencari makan di wilayah laut yang dalam, di mana makanan di sana sangat langka.”

“Perbedaan kita lihat dalam keragaman spesies dan jumlah individu, kemungkinan ini berkaitan pula dengan bagaimana mereka memproses dan membagi makanan yang ada di sekitarnya tetapi memiliki pasokan yang sidikit.
“Kami jelas melihat indikasi bahwa ada perbedaan antara daerah utara dan selatan pegunungan,” kata Ben Wigham.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar