Senin, 23 Agustus 2010

RI Harus Aktif Jaga Keamanan Laut China Selatan



Aer Terkini - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengarahkan agar Indonesia berperan aktif menjaga keamanan dan stabilitas Laut China Selatan. Sebab, wilayah rawan konflik itu sangat vital bagi lalu lintas pelayaran internasional termasuk Indonesia.

"Kalau tidak aman tentu akan mengganggu lalu lintas pelayaran internasional. Padahal, ekspor kita, impor kita juga melewati daerah itu. Sehingga akan mengganggu perekonomian negara-negara kawasan," kata Presiden dalam rapat kabinet paripurna di Kantor Presiden, Jakarta, Kamis (22/7/2010).



Menurut Presiden Laut China Selatan tergolong rawan konflik karena banyak pulau yang diklaim oleh lebih dari satu negara. Misalnya, Pulau Parcel yang diklaim China, Taiwan, Malaysia, Filipina, Vietnam dan Brunei Darussallam.

"Ada juga ketegangan baru antara China dan Amerika Serikat meskipun tidak eskalatif dan manageable," ujarnya.

Terkait upaya menjaga stabilitas di kawasan tersebut, Presiden mengatakan telah berkomunikasi dengan sejumlah jenderal senior dari China dan siang ini akan membicarakan hal itu bersama Menteri Pertahanan Amerika Serikat Robert Gates.

Presiden juga memerintahkan Menko Polhukam, Menteri Pertahanan, dan Menteri Luar Negeri, berkoordinasi dalam menangani kawasan tersebut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar