Selasa, 13 Juli 2010

Facebook Tambahkan Aplikasi Perlindungan Anak


Facebook Tambahkan Aplikasi Perlindungan Anak

Aer Terkini – SITUS JEJARING sosial Facebook sebelumnya menolak permintaan Pusat Perlindungan Eksploitasi Anak (CEOP) untuk memasang aplikasi “tombol panik” pada halaman profil anak-anak dan remaja dengan alasan sistem pengendalian mereka sudah cukup memadai.

Namun, setelah beberapa bulan mengalami desakan, kedua belah pihak akhirnya mencapai kesepakatan untuk menambahkan aplikasi “tombol panik” yang dapat digunakan oleh anak-anak sebagai “saran” dan pilihan pelaporan terhadap pelanggaran. Hal ini juga dimaksudkan agar anak-anak dan remaja dapat terkendari secara online.



Langkah yang mendesak tersebut dilakukan setelah Facebook beberapa kali menolak panggilan dari anggota senior CEOP yang berada di bawah wewenang pemerintah untuk menggunakan “tombol panik”  pada anak-anak, setelah terjadinya pembunuhan dan pemerkosaan Ashleigh Hall, remaja berusia 17 tahun, oleh seorang lelaki dewasa berinisial Peter Chapman yang kabarnya menyamar menjadi seorang lelaki remaja.
Jim Gamble, Kepala Eksekutif CEOP, mengatakan bahwa pihaknya bertanggungjawab atas perlindungan anak secara online, dan mengakui telah mencapai kesepakatan dengan Facebook.

Dia berkata, “Dialog kami dengan Facebook untuk mengadopsi tombol ClickCeop terdokumentasi dengan baik – dan hari ini adalah hari yang baik dan bersejarah untuk perlindungan anak. Dengan menambahkan aplikasi ini, pengguna Facebook akan memiliki akses langsung ke layanan yang dapat memberikan jaminan kepada semua orang tua yang anak-anaknya aktif di situs tersebut”

Sebelumnya, CEOP telah mengkritik Facebook yang tidak mengikuti situs lain seperti Bebo dan Microsoft MSN Chat yang telah menambahkan aplikasi “tombol panik” untuk anak-anak dan remaja.”
CEOP juga mengklaim bahwa selama ini mereka telah melindungi 624 anak-anak sejak didirikannya empat tahun lalu, dan lebih dari 1.100 orang telah ditahan.

Jim Gamble pun sebelumnya sempat mengkitik Facebook karena telah bertindak arogan dan tidak memahami bahwa “tombol panik” dapat bertindak sebagai salah satu pencegah kejahatan terhadap anak-anak di dunia online.

Menanggapi hadirnya aplikasi tersebut, Joanna Shields, wakil presiden Facebook untuk Eropa, Timur Tengah dan Asia, mengatakan,”Tidak ada yang lebih penting daripada keselamatan pengguna kami, oleh karena itu kami telah menginvestasikan begitu banyak dalam pembuatan Facebook sebagai salah satu situs paling aman di internet.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar